Cara Pengadukan Beton

Mungkin sebagian besar tukang atau pelaksana bangunan selalu melakukan hal ini yaitu membuat campuran beton atau mengaduk campuran beton. Namun tidak ada salahnya kita menyimak uraian berikut ini. Dalam pembuatan campuran beton, harus dilakukan dengan benar. Karena jika salah dalam cara mengaduk bahan dasar beton, maka akan mengurangi kekuatan beton itu sendiri. Dalam uraian kali ini akan dijelaskan bagaimana cara membuat adukan beton agar sesuai dengan mutu beton yang diinginkan.
Bahan yang dibutuhkan yaitu bahan dasar beton berupa pasir, kerikil, semen, dan air. Sedangkan alat-alat yang dibutuhkan yaitu
  1. Cangkul.
  2. Bejana.
  3. Sekop.
  4. Ember.
  5. Timbangan.
  6. Tongkat penusuk adukan.
  7. Mesin molen.
Pelaksanaan pengadukan adukan beton adalah mengikuti langkah-langkah seperti di bawah ini :
A. Pengukuran
Semen Portland dan agregat ( pasir dan kering kerikil ) diukur secara teliti dengan berat atau melalui proses penimbangan, adapun air yang digunakan dapat diukur dengan menggunakan berat atau dengan volumenya ( gelas ukur ).
B. Pencatatan
Suatu formulir data yang jelas yang memuat jumlah bahan yang akan dicampur harus ditetapkan terlebih dahulu. Penimbangan agregat dapat dimulai dari pasir yang halus (apabila diameter pasir dan kerikil dipisahkan menjadi beberapa kelompok) kemudian ditambah dengan agregat yang berdiameter lebih besar (penimbangan dilakukan secara komulatif). Dengan demikian secara keseluruhan berat pasir dan kerikil tidak berbeda banyak dengan berat rencana, bila dibandingkan dengan cara pasir dan kerikil ditimbang sendiri-sendiri.
C. Cara Penimbangan
  1. Sebelum ditimbang, agregat ( pasir dan kerikil ) harus dalam keadaan jenuh kering muka. Timbanglah agregar ( pasir dan kerikil ) dengan timbangan yang mempunyai ketelitian sampai 0.1kg. Agregat diisikan ke dalam sebuah bejana atau tempat lain yang volumenya cukup untuk setengah atau semua agregat (pasir dan kerikil). Bejana itu kemudian ditimbang.
  2. Berat kumulatif agregat ( pasir dan kerikil ) yang dikontrol sebelum bejana diisi dengan kelompok agregat ( pasir dan kerikil ) yang berbutir lebih besar.
  3. Menimbang semen portland dengan timbangan yang mempunyai ketelitian sampai 0,001Kg.
D. Cara Pengadukan
  1. Sambil mesin aduk diputar (masukkan air sebanyak sekitar 0.80 kali yang direncanakan ).
  2. Masukkan agregat ( pasir dan kerikil ) kedalam mesin aduk, dan masukkan pula semen di atas batuan ( pasir dan kerikil ) itu.
  3. Selanjutnya masukkan air sedikit demi sedikit sampai adukan tampak mempunyai kelecakan (konsistensi) yang cukup.
  4. Waktu pengadukan sebaiknya tidak kurang dari 3 menit.
  5. Adukan beton segar kemudian dikeluarkan dan ditampung dalam bejana yang cukup besar. Bejana itu harus sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan pemisahan kerikil bila dituang dalam cetakan.
Catatan :
Bila diinginkan nilai faktor air semen yang pasti, maka semen dan air dicampur diluar mesin aduk dengan nilai faktor air semen tersebut, kemudian dimasukkan kedalam mesin aduk sedikit demi sedikit sampai kelecakan tampak cukup.
Berikut ini adalah salah satu contoh perencanaan adukan beton :
Bahan Campuran Beton
Bahan Campuran Beton
a. Faktor semen = 0,55
b. Nilai slam = 14,5 ; 18 ; 20
c. Nilai slam rata-rata = (14,5 + 18 + 20) / 3 = 17,5 cm
Dari hasil percobaan diatas pengadukan beton didapat nilai Fas sebesar  0.55 dan nilai Slam sebesar = 17,5 cm. Pada pengerjaan beton untuk plat, balok, kolom dan dinding nilai slam tanpa alat getar umumnya berkisar antara 7.5-15 cm. Penyebab adukan ini gagal karena pengerjaan yang salah yaitu dari segi penimbangan yang kurang teliti dan sewaktu pengadukan terjadi penambahan air. Sehingga beton ini tidak memenuhi syarat untuk pengerjaan beton. Beton ini akan menjadi baik jika ditambah pasta.
sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/bahan-bangunan/cara-pengadukan-beton