Metode Agregate Impact Test




Tujuan pemeriksaan agregate impact test adalah untuk mengetahui kekuatan agregat terhadap beban kejut. Benda uji yang digunakan dalam pengujian adalah agregat yang lolos saringan no 3/“ dan tertahan no.4 sebanyak 300 gram

Peralatan yang digunakan antara lain :
  1. Agregat Impact Machine. Alat ini masih digerakkan secara manual dengan tenaga manusia. Berat total mesin tidak lebih dari 60 kg dan tidak kurang dari 40 kg. Dasar mesin terbuat dari baja dengan diameter 300 mm dan memiliki berat antara 22 sampai 30 kg.
  2. Cylindrial Steel Cup memiliki diameter dalam 102 mm dan kedalaman 50 mm. Ketebalan cup tidak lebih dari 6 mm.
  3. Palu baja yang digunakan memiliki berat antara 13,5 sampai 14,0 kg dengan bagian bawah (bidang kontak) merupakan lingkaran dan berbentuk datar. Diameter kontak sebesar 100 mm dan ketebalan 50 mm, dengan chamfer 1,5 mm. Palu diatur sedemikian rupa sehingga dapat naik turun dengan mudah tanpa gesekan berarti. Palu baja bergerak jatuh bebas dengan tinggi jatuh 380 ± 5 mm, diukur dari bidang kontak palu sampai permukaan sampel didalam cup.
  4. Alat pengunci palu dapat diatur sedemikian rupa untuk dapat memudahkan pergantian sampel dan pemasangan cup.
  5. Saringan dengan diameter 14,0 mm ; 10,0 mm ; dan 2,36 mm.
  6. Besi penusuk dengan panjang 230 mm serta memiliki potongan melintang lingkaran berdiameter 10 mm.
  7. Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr.


Alat Uji Agregate Impact Test
Alat Uji Agregate Impact Test

Saringan Agregat
Saringan Agregat

Timbangan Ketelitian 0,1 Gram
Timbangan Ketelitian 0,1 Gram


Cara Pelaksanaan adalah sebagai berikut :
  1. Timbang cup (Cylindrial Steel Cup) dengan ketelitian 0,1 gram (W1).
  2. Isilah cup dengan sampel dalam tiga lapis yang sama tebal. Setiap lapis dipadatkan dengan 25 kali tusukan besi penusuk secara merata di seluruh permukaan. Tiap lapis, tongkat dijatuhkan secara bebas dengan ketinggian tidak lebih dari (>) 5 cm dari permukaan lapisan. Pada lapis terakhir, isi cup dengan agregat agar tidak menyembul dan padatkan.
  3. Ratakan permukaan sampel dengan besi penusuk dan timbang (W2).
  4. Hitunglah berat awal sampel (A’ = W2 – W1).
  5. Letakkan mesin Impact Agregat pada lantai datar dan keras, seperti lantai beton.
  6. Letakkan cup berisi sampel pada tempatnya dan pastikan letak cup sudah baik dan tidak akan bergeser akibat tumbukan palu.
  7. Atur ketinggian palu agar jarak antara bidang kontak palu dengan permukaan sampel 380 ± 5 mm.
  8. Lepaskan pengunci palu dan biarkan palu jatuh bebas ke sampel. Angkat palu pada posisi semula dan lepaskan kembali (jatuh bebas). Tumbukan dilakukan sebanyak 15 kali dengan tenggang waktu tumbukan tidak kurang dari satu detik.
  9. Setelah selesai saring benda uji dengan saringan 2,36 mm selama satu menit dan timbang berat yang lolos dengan ketelitian 0,1 gram yang dinyatakan sebagai B gr dan yang tertahan sebagai C gr.
  10. Ulangi prosedur tersebut untuk sisa sampel berikutnya.
berikut adalah contoh hasil pengujian dan perhitungan


Contoh Hasil Pengujian dan Perhitungan                   Contoh Hasil Pengujian dan Perhitungan

Percobaan impact test dilakukan untuk mengetahui kekuatan agregat terhadap beban kejut, sehingga struktur yang direncanakan, terutama di persimpangan dan di runway nantinya dapat menahan beban kejut tersebut.

Kesimpulan
Menurut SNI 03-4426-1997 syarat maksimum kekuatan agregat = 30%.
Hasil pengujian Agregate Impact Value diatas = 14,76% → 14,76% < 30 % ……..OK
Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan kekuatan agregate memenuhi syarat. Sehingga agregat bisa digunakan untuk campuran aspal.
sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/perkerasan-jalan-raya/agregate-impact-test#:~:text=Percobaan%20impact%20test%20dilakukan%20untuk,dapat%20menahan%20beban%20kejut%20tersebut.&text=Menurut%20SNI%2003%2D4426%2D1997,maksimum%20kekuatan%20agregat%20%3D%2030%25.