Pembuatan Silinder Beton




Pembuatan silinder beton adalah sebagai replikasi dari beton yang digunakan untuk bahan bangunan. Silinder beton ini terbuat dari adukan beton yang akan digunakan, yang merupakan sampel yang akan diujikan di laboratorium. Jumlah pembuatan silinder beton harus mempresentasikan dari adukan beton bahan bangunan.
Bahan yang dibutuhkan adalah campuran beton yang sudah di takar komposisi agregat kasar, agregat halus, semen, dan air. Sedangkan alat yang dibutuhkan antara lain :
  1. Cetakan silinder berukuran diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, terbuat dari besi atau baja
  2. Alat penumbuk
  3. Cetok
  4. Tongkat perata

Metode Pelaksanaan
Ada 2 jenis pemadatan pada saat mencetak beton silinder.
1. Pemadatan Secara Manual
Pemadatan secara manual adalah pemadatan yang dilakukan menggunakan tangan. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :
  • Lakukan pengisian adukan beton dalam 3 lapis, tiap lapis kira-kira mempunyai volume sama.
  • Lakukan pengisian dengan cetok ke bagian tepi silinder agar memperoleh beton yang simetri menurut sumbunya (keruntuhan timbunan beton dari tepi ke tengah).
  • Tusuk tiap lapisan dengan batang baja penusuk sebanyak 25 kali. Penusukan harus merata ke semua permukaan lapisan dengan kedalamn sampai sedikit masuk ke lapisan sebelumnya. Khusus untuk lapisan pertama, penusukan jangan sampai mengenai dasar cetakan.
  • Pindahkan cetakan ke ruangan yang lembab.

2. Pemadatan Dengan Alat Getar
  • Untuk pencetakan silinder yang pemadatannya menggunakan alat getar, pengisian adukan beton hanya dalam 2 lapis, sedangkan masing-masing lapis kira-kira bervolume sama.
  • Memadatkan tiap lapisan dengan cara memasukkan alat getar ke dalam lapisan beton segar. Pada lapisan pertama, penusukan alat getar jangan sampai mengenai dasar cetakan, adapun pada lapisan kedua penusukan alat getar sampai menusuk lapisan pertama sedalam kira-kira 25 mm.
  • Lama penggetaran tergantung pada nilai kelecakan adukan beton maupun kemampuan alat getarnya. Sebagai gambaran, kita dapat melakukan 3 kali penggetaran dengan lama 3 atau 4 detik pada tiap lapisan. Penggetaran dapat dianggap cukup apabila pada permukaan beton segar sudah tampak suatu lapisan air.
  • Lakukan pengisian dengan cetok ke bagian tepi silinder agar memperoleh beton yang simetri menurut sumbunya (keruntuhan timbunan beton dari tepi ke tengah). Cetakan jangan diisi terlalu penuh dengan adukan agar jangan sampai mortarnya jatuh ke luar dan kerikilnya masuk ke silinder pada saat menggetarkan.
  • Selesai menggetaran lapisan kedua, menambahkan sedikit beton segar di permukaan, kemudian meratakan dengan batang perata agar rata dengan permukaan cetakan.
  • Pindahkan cetakan ke dalam ruangan yang lembab.

Setelah dilakukan pemadatan, langkah selanjutnya adalah menyimpan benda uji. Langkah-langkah dalam menyimpan benda uji antara lain :
  • Keluarkan benda uji silinder dari cetakan setelah 24 jam dari saat pencetakan.
  • Bersihkan benda uji dari kotoran yang mungkin melekat, kemudian mamberi tanda atau sandi agar tidak keliru dengan benda uji yang lain dan menimbang benda uji.
  • Kembalikan benda uji ke dalam ruangan yang lembab atau tempat penyimpanan yang lain.
  • Bila melakukan pembuatan silinder dan penuangan beton di lapangan, setelah mengeluarkan benda uji, harus menutup benda uji dengan rapat (misalnya kertas kedap air) dan menghindarkan dari panas matahari langsung.
sumber : https://www.ilmutekniksipil.com/bahan-bangunan/pembuatan-silinder-beton